Sebut saja sate jamur, jamur goreng tepung, sup jamur, pepes jamur, keripik jamur, dan banyak jenis makanan olahan lain dari jamur, kini menjadi daftar menu utama di restoran-restoran yang menyediakan menu khusus vegetarian. Di restoran dan rumah makan umum pun, menu serbajamur kini semakin banyak ditemui.
Jamur disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.
Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.
Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.
Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan) bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh.
Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan di bedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polibag selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras, jagung, kedelai, atau biji kapuk.
Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 2-3 jam.
Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.
Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.
Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah membuat biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius. Bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menumbuhkan miselium (benang-benang jamur).
Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.
Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.
Saat ini, jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga cukup tinggi, 9.000-10.000 perkilogram. Dari setiap kandang berukuran 4 x 8 meter berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25-40 kilogram jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15-17 hari.
Sumber: Muridun, petani jamur di Desa Rowosari Kecamatan Limpung, Batang.
Jerami padi
Abu sekam padi
Air kapur sirih
Bedeng-bedeng atap dari daun kelapa
Sebidang tanah yang dekat perairan
pembibitan :
1. cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.
cara :
1. Jerami padi, abu sekam, sekam padi dicampur air kapur yang banyak diaduk-aduk merata, dikomposkan dulu 3-4 hari hingga membusuk.
2. Buatlah bedengan jerami padi yang sudah dikompos diikat, ditumpuk melintang bersilangan 2 lapis diatas tanah ukuran 5 X 1 meter, beri alas batu bata/ batu kali tinggi 20 cm
3. Selang 2 lapis susunan merang jerami taburlah sekam segar, abu sekam di atas permukaan, siramlah 1 kaleng minyak tanah di atas permukaan.
4. Taburkan bibit jamur merang secara merata ditepi permukaan bedengan, ditutup dengan sekam tipis-tipis saja. Siramlah dengan air secukupnya pergunakan gembor air.
Perawatan dan Panen
1. Bedengan disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katup jendela dibuka)
2. Setelah 20 hari, jamur-jamur sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembbibitan baru laagi.
Aku sedang mencoba memulai bisnis budidaya jamur. Sabtu kemarin sudah survey ke cisarua-bandung barat. Di sana ada sekitar 500-an petani jamur. Kebanyakan mereka budidaya jamur tiram putih, karena iklim dingin cisarua (21-26 C) cocok untuk pertumbuhan jamur tiram.
Aku sempat masuk melihat-lihat proses budidaya jamur tiram dar A-Z. Ada seorang pengusaha yang baik hati dan tidak sombong (kayak anak pramuka) yang mengizinkan saya berkeliling di tempat usahanya. Di situ ada sekitar 5 lebih kumbung (rumah jamur) yang berisi masing-masing lebih dari 5000 baglog. Terus ada rumah yang khusus untuk tempat sterilisasi media memakai mesin uap. Lalu, sang pengusaha tersebut menceritakan seluk beluk bisnis budidaya jamur tiram putih yang telah digelutinya sejak tahun 1996. Dia termasuk pengusaha sukses menurut saya, sebab di kompleks budidaya jamurnya ada rumah, gudang, kantor, mobil, dll. Karyawannya pernah mencapapai 60-an orang, meskipun kini menyusut kurang dari setengahnya. Namun, menurut beliau permintaan pasar untuk produk jamur masih tinggi. Pokoknya seru deh jalan-jalan ke ‘pabrik’ jamur.
Ketika saya mengutarakan ingin mencoba budidaya jamur di daerah Subang. Sang pengusaha tersebut menyarankan untuk membudidayakan jamur merang saja. Sebab, iklim daerah Subang relatif lebih panas daripada Cisarua. Oleh karena itu lebih cocok untuk pertumbuhan jamur merang. Selain itu harga per kg jamur merang lebih tinggi daripada jamur tiram putih dan permintaan pasar masih tinggi.
Buat para blogger’s yang budiman, ada yang bisa bantu saya cari informasi tempat budidaya jamur merang. Biar saya bisa bisa survey kelayakan usaha, seperti ke Cisarua kemarin. Tempatnya jangan jauh-jauh ya. sekitar Bandung ajalah.
—————————————————————————————-
Hip hip hura , sabtu kemarin aku dateng ke kantor Masyarakat Agrobisnis Jamur Indonesia (MAJI) di jln. Sultan Agung, belakang patung monumen PDAM. Di sana ketemu langsung ketua MAJI, PAk Kudrat. Beliau sangat senang dan menceritakan seluk-beluk dunia bisnis per-jamur-an.
Aku dikasih link ke dinas pertanian Subang yg bisa bantu pelatihan awal budidaya jamur merang. Selain itu ada link juga ke peneliti2 ITB yang udah lama berkecimpung di dunia per-jamur-an.
Soal prospek bisnis sangat menjanjikan. Permintaan pasar akan jamur (merang) masih tinggi. Bahkan petani sering kewalahan memenuhi permintaan pasar. Harga jamur merang di pasar 12 ribuan, sedangkan di tingkat pengumpul 10 ribuan. Bahkan, Pak Kudrat siap membeli Jamur merang yang akan saya budidayakan.